Cinta, sahabat dan jodoh adalah
tiga kata yang popular yang menjadi fitrah manusia, karena setiap orang pasti
memerlukan atau mencari 3 hal tersebut, manusia mana di dunia yang fana ini
yang tidak mempunyai sahabat, sebahagian
orang mungkin punya banyak teman, sebahagian lagi mungkin hanya beberapa orang
saja, begitu juga dengan jodoh, ada yang cepat ada yang lambat.
Setiap orang pasti bertanya-tanya
diantara begitu banyak teman/sahabat siapakah yang menjadi sahabat sejati kita,
Islam mengajarkan kita agar pandai-pandai memilih teman, karena kita adalah
cerminan dari siapa teman kita.
Teman yang baik dan teman yang
tidak baik itu diumpamakan seperti pembawa kasturi dan peniup api, maka dari si
pembawa kasturi kamu kecipratan wanginya. sedangkan peniup api
mungkin membakar pakaianmu atau kamu terkena asapnya.
Seringkali orang terdekat kita
adalah musuh yang paling berbahaya bagi kita karena ia yang paling mengetahui
kekurangan kita.
Begitu juga dalam pergaulan
sehari-hari kita menemukan orang-orang yang kita anggap baik, tetapi mempunyai
tujuan lain dengan kebaikannya.
Ada juga yang mengatakan jika mau
melihat siapa teman kita, maka mereka itulah yang ada ketika kita
memerlukannya.
Allah swt memilih Abu Bakar
sebagai teman karib Rasulullah s.a.w dalam mendukung usaha dakwah. Rasulullah
s.a.w. juga menceritakan isi hatinya kepada Abu Bakar.
Semoga Allah merahmatimu! Engkau
adalah sahabatku! Engkau telah membenarkan ketika orang lain mendustakanku,
engkau telah membantuku ketika orang lain membiarkanku, engkau telah beriman
kepadaku ketika orang lain mendustakanku, engkau telah mententeramkan hatiku
ketika hatiku sedang dalam keadaan keluh kesah. Sesungguhnya tiada siapa pun,
biar apa pun sekali yang dilakukannya buat diriku yang dapat menyamai apa yang
dibuat olehmu..
Adakah orang yang selalu mengingatkan kita? Adakah orang yang selalu
ada buat kita? Adakah orang yang mendahulukan kepentingan kita diatas
kepentingan pribadinya? Sudahkah anda memiliki sosok seperti Abu Bakar?
Begitu juga dengan cinta apakah
cinta sejati itu, darimana datangnya dan siapakah cinta sejati, semua orang
pernah jatuh cinta dan tidak sedikit yang menderita karena cinta bahkan ada
yang bunuh diri dengan alasan cinta, begitukah wajah cinta yang sebenarnya?.
Banyak orang berkata: I love you
(Aku cinta padamu), akan tetapi, sebenarnya mereka hanya berkata bahwa aku
cinta wajahmu yang cantik jelita, aku cinta uangmu, fasilitasmu, dan yang
sejenisnya. Apakah ini cinta?
Apakah ketika kita memiliki apa
yang kita cintai, selanjutnya cinta itu hilang, bertambah cinta atau muncul cinta
yang baru. Banyak orang mengatakan, bahwa cerita percintaan antara Romeo dan
Juliet adalah salah satu contoh dari cinta sejati (true love), benarkah
demikian?
secara konsep, cinta adalah rasa
yang di pendam atau di curahkan oleh seseorang kepada yang lainnya baik dengan
mengharap balasan atau tanpa mengharap balasan.
Tak jarang orang mengaku
mencintai Allah Swt., dan sering orang mengatakan mencintai Rasulullah Saw. Di
saat Allah menguji cintanya dengan memisahkannya dari apa yang membuat dia
lalai dalam mengingat Allah memisahkan seorang gadis dengan calon suaminya, tak
jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit.
Cinta sejati adalah rasa saling
mencintai (timbal balik) antara seseorang dengan yang lainnya dalam waktu yang
tidak terbatas, adakah yang demikian ?
siapakah yang dapat melakukannya? Apakah sekarang kita memilikinya?
Jodoh, siapakah jodoh sejati kita
apakah yang di maksud dengan jodoh itu adalah istri kita, bagaimana dengan
orang yang tidak menikah atau menikah lebih dari satu kali ? didalam islam juga
ada tuntunan dalam mencari jodoh atau pendamping hidup.
Bagaimana mungkin Allah
mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah (berdo'a) kepada
Allah di malam hari, namun ketika siang hari muncul, diapun melakukan maksiat?,
Bagaimana mungkin do’a seorang gadis yang ingin mendapatkan seorang laki-laki
yang sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah?, Bagaimana mungkin
do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih
diliputi oleh keegoisan sebagai pemimmpin rumah tangga?, Bagaimana mungkin
seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh dan sholehah, sementara dirinya
disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan dan kasih
sayang tak tercurahkan?, Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang
bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi teladan
yang baik?,
Jodoh kita adalah sebahagian dari
kita yang hilang, yang akan melengkapi kita dengan kehadirannya, dengan
kehadirannya membuat kita tenang, dan sebagainya. Sudahkah kita memilikinya? Sampai kapan kita memilikinya? Apakah kita
akan bersamanya selamanya?
Kunci: Sahabat sejati adalah seperti Rasulullah dan Abubakar, Cinta
Sejati dan jodoh adalah yang selalu bersama kita sampai kesurga.